Sabtu, 29 Juni 2013

Review Film

 

Seven Days In Utopia



Penulis: Peduligereja.com
Film yang berjudul Seven Days In Utopia ini dibuka dengan kutipan Yesaya 30:21, "dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu: "Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya," entah kamu menganan atau mengiri." Film yang sarat dengan nilai-nilai Kristiani ini dibintangi oleh Robert Duvall dan Lucas Black.
Film ini menceritakan tentang seorang pemuda bernama Luke Chisolm (Lucas Black), seorang pemain golf yang mudah marah. Luke merasa tertekan dan putus asa karena ayahnya terobsesi agar dirinya menjadi pemain golf yang hebat.
Namun hari itu, di dalam turnamen Texas Open, Luke mengacaukan segalanya, permainnannya buruk di hole terakhir dan membuat ayahnya kesal. Dalam kemarahannya itu, Luke mengendarai mobil dan hampir mengalami kecelakaan mobil di dekat peternakan milik Johnny Crawford (Robert Duvall). Johnny akhirnya merangkul Luke dan mengatakan bahwa bukan karena suatu kebetulan dirinya bisa sampai di peternakannya. Luke akhirnya di ajak oleh Johnny ke sebuah kota kecil bernama Utopia yang populasi penduduknya hanya 575 orang.
Bersama Johnny, Luke diajar bagaimana bermain golf dengan baik. Tidak hanya itu, di Utopia tersebut, Luke mendapatkan pemahaman akan pentingnya keluarga, persahabatan, iman dan kasih. Pada dasarnya, dicerita ini Luke menemukan Kristus, pergi ke gereja, membaca Alkitab, dan memahami bahwa dalam hidup ini ada yang lebih penting selain golf.
Film yang dirilis di Amerika pada 2 September 2011 lalu ini dipastikan sangat menginspirasi dan berbobot. Secara keseluruhan, film ini bisa dikatakan menceritakan tentang pertobatan dimana si pahlawan akhirnya menerima Kristus sebagai juru selamatnya serta proses bagaimana dia bisa mengampuni sang ayah. Hal ini yang membedakan film ini, dari kebanyakan film yang dirilis di tahun 2011 ini, sekalipun bukan film superhero, film Seven Days In Utopia ini menunjukkan siapa "hero" itu sesungguhnya. Namun apakah film ini akan masuk ke pasar Indonesia? Jika melihat dari pesan yang tersirat dalam film ini, kemungkinan besar pengimpor film Indonesia ini tidak akan melirik film yang satu ini. Jadi jika Anda ingin menonton film satu ini, bersabarlah dan tunggu fersi DVD-nya dirilis. Oh ya, pastikan Anda membeli DVD original ya.