Hari Ini Yesus
Telah Bangkit
Hari ini, kita merayakan Paskah yaitu
hari kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus dari kematian. Awalnya, Hari Raya
Paskah diperingati oleh umat Israel sebagai hari pembebasan bangsa Israel dari
perbudakan bangsa Mesir. Namun setelah Yesus mati disalibkan dan kemudian
bangkit dari kematian, Hari Raya Paskah menjadi berubah arti. Akan tetapi pada
dasarnya keduanya memiliki arti yang kurang lebih sama, yakni barang siapa yang
menerima tanda darah domba pasti terhindar dan dibebaskan dari maut.
Ada sebagian orang yang beranggapan
bahwa penyaliban Yesus dan juga kebangkitan-Nya merupakan kebohongan
besar. Ada pula yang mengatakan bahwa sesungguhnya Yesus tidak mati di kayu
salib, tapi cuma pingsan saja. Dan yang lebih "aneh bin ngawur" lagi,
ada juga yang mengatakan bahwa sebenarnya bukan Yesus yang disalibkan di
Golgota tetapi Yudas Iskariot. Tapi apapun yang mereka katakan dan percayai,
kita tetap percaya (beriman) bahwa Yesus datang ke dalam dunia dan mati di kayu
salib untuk kemudian bangkit dari kematian untuk menebus dosa-dosa kita.
Rasul Paulus mengatakan bahwa Yesus
adalah yang sulung (awal) yang dibangkitkan dari orang mati (1 Kor 15:20).
Tanpa kebangkitan Yesus dari kematian, maka sia-sialah pekabaran Injil dan iman
kristiani kita (1 Kor 15:14). Jadi tidaklah heran jika ada pihak yang mencoba
membuktikan bahwa Yesus tidak pernah mati di kayu salib yang berarti juga bahwa
Yesus juga tidak pernah bangkit dari kematian.
Peristiwa penyaliban dan kematian Yesus
di bukit Golgota bukanlah sebuah peristiwa yang tertutup atau dirahasiakan,
akan tetapi malah merupakan sebuah peristiwa terbuka yang disaksikan oleh
ribuan orang terutama dari pihak-pihak yang memusuhi Yesus dan sangat
menginginkan kematian-Nya, seperti kaum Farisi, para pemimpin agama Yahudi, dan
juga termasuk tokoh-tokoh masyarakat. Semua membenci Yesus karena Dia bukan
hanya memberi pengajaran tetapi juga memberi bukti yang tidak terbantahkan.
Pelaksanaan penyaliban Yesus dilakukan
oleh orang-orang yang sangat profesional dan penuh disiplin. Ini tidak
mengherankan karena mereka adalah tentara Roma yang dikenal sangat terlatih
dengan prosedur yang resmi sehingga tidak ada kemungkinan Yesus ditukar dengan
orang lain. Apalagi dengan pendapat yang menyatakan bahwa Yesus berada dalam
keadaan pingsan pada saat diturunkan dari kayu salib, ini juga sangat tidak
mungkin mengingat sebelum tubuh Yesus diturunkan, Dia lebih dahulu ditusuk
lambung-Nya dengan lembing oleh tentara Roma. Darah bercampur air mengalir dari
tubuh-Nya. Ini merupakan bukti adanya suatu kematian. (Yoh 19:34)
Selanjutnya, kebangkitan Yesus sendiri
bukan hanya didengar, dilihat dan diketahui oleh murid-murid-Nya saja, tetapi
juga oleh masayarakat umum. Menurut catatan, ada lebih dari lima ratus orang
yang telah menyaksikannya (1 Kor 15:4-8). Kebangkitan Yesus bukanlah suatu
peristiwa rekayasa karena ada yang mengatakan bahwa sesungguhnya Yesus tidak
bangkit, tetapi murid-murid Yesus mencuri mayat-Nya dan menyebarkan kabar
bohong bahwa Yesus telah bangkit dari kematian.
Pola pemikiran seperti itu dimiliki
oleh orang-orang yang memusuhi Yesus. Padahal kaum Farisi dan kelompok yang
sangat memusuhi Yesus lainnya telah mencoba mengantisipasinya dengan meminta agar
Gubernur Pilatus menyiapkan tentara untuk menjaga dan mengamankan kuburan Yesus
dengan pertimbangan agar murid-murid Yesus tidak dapat mencuri mayat-Nya, lalu
mengatakan bahwa Dia sudah bangkit. Hal itu disetujui oleh Pilatus dan kemudian
memerintahkan sepasukan tentara Roma untuk menjaga kuburan Yesus. (Mat
27:62-66)
Tetapi pada hari Minggu waktu fajar,
seorang malaikat Tuhan turun dari langit, membuat gempa, menghampiri tutup
kubur Yesus dan menggulingkannya. Pasukan penjaga gentar ketakutan dan menjadi
seperti orang-orang mati. (Mat 28:1-4) Malaikat tersebut membawa berita bahwa
Yesus telah bangkit. (Mat 28:5-6)
Kebangkitan Yesus merupakan pusat dari
pengajaran Injil keselamatan. Tanpa kebangkitan Yesus, maka pengajaran
kekristenan akan merupakan pengajaran filsafat hidup semata. Tanpa kebangkitan
Yesus berarti tidak ada kemenangan atas maut yang merupakan upah dari dosa. (Rm
6:9,23)
Peristiwa kebangkitan Yesus dari
kematian memberikan kita kekuasaan (otoritas) atas setan. (1 Kor 15:22-28; Kol
2:15). Kebangkitan Yesus juga memberi keyakinan bahwa perkataan-Nya dapat
dipercaya ketika Dia mengatakan, "Akulah kebangkitan dan Hidup;
barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati." (Yoh
11:25)
Yesus menyatakan pernyataan-Nya
kira-kira dua ribu tahun yang lalu dan sampai kini masih banyak orang yang
percaya akan perkataan itu dan siap mati untuk itu. Jika Tuhan kita Yesus
Kristus itu pembohong maka tentunya ajaran-Nya akan sudah lenyap tidak lama
setelah kematian-Nya.
Kebangkitan Yesus juga memberikan kita
suatu pengharapan bahwa kitapun nanti akan bangkit dan tinggal bersama Dia di
sorga. (Ef 2:6; 1 Tes 4:14)
Semoga dalam Paskah kali ini
kita memperoleh kekuatan dan keyakinan bahwa kita lebih dari sekedar pemenang.
(2 Tim 1:12; 1 Yoh 5:5). Anda dan saya adalah anak-anak Allah. Selamat Paskah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar