Minggu ini kita berada di minggu Paskah V yang bertemakan nyanyian baru (Cantate Domino canticum novum atau “nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan”, Mazmur 98 : 1a dan 95), suatu nyanyian Paskah yang agung. Tema ini menjadi jelas maksudnya ketika Injil dibacakan, yaitu suatu hal baru bahwa Yesus adalah jalan, dan kebenaran dan hidup.
Dialah Yesus
“Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui Aku”.
(Yohanes 14 : 6)
(Yohanes 14 : 6)
Tuhan
Yesus meneguhkan keyakinan mereka, bahwa sesungguhnya Dialah Jalan, Kebenaran
dan Hidup itu. Jadi, tidak perlu murid-murid-Nya berkecil hati ataupun merasa
putus asa menghadapi perpisahan itu.
Yesus adalah
“jalan”. Apa
maksudnya? Seandainya kita berada dalam kota yang asing dan kemudian kita
menanyakan jurusan dan orang lain yang kita tanyai itu menjawab: “Ambillah
jalan yang pertama ke kanan, dan jalan kedua ke kiri. Lintasilah taman,
kemudian lewati sebuah gedung gereja, ambil jalan ke tiga ke kanan dan yang
Anda cari ialah yang ke empat di sebelah kiri”. Kemungkinan besar kita akan
tersesat. Tetapi seandainya orang yang ditanyai itu berkata: “Marilah, saya
akan menunjukkan jalan itu”. Orang itu sendiri akan menjadi penunjuk jalan,
maka kita tidak mungkin tersesat. Itulah yang Yesus lakukan bagi kita, bahkan
lebih lagi, Dia bukan saja penunjuk jalan tetapi Dia adalah “Jalan” itu. Dia
tidak hanya memberi nasehat dan petunjuk tetapi Dia juga yang akan memimpin
kita tiap-tiap hari.
Yesus adalah Kebenaran. Banyak orang telah
menceritakan kebenaran, tetapi tidak ada orang yang pernah mengatakan seperti
Yesus. Jika seseorang ingin mengajarkan kebenaran moral, maka watak orang itu
akan sangat mempengaruhi. Seorang yang suka berzinah tapi mengajarkan
pentingnya kesucian, seorang yang suka mencuri tetapi mengajarkan nilai
kedermawanan, seorang yang bernafsu untuk menguasai tapi mengajarkan tentang
keindahan kerendahan hati, seorang pendendam mengajarkan keindahan kasih;
bagaimanapun juga semua yang diajarkannya itu tidak berhasil.
Kebenaran-kebenaran moral tidak hanya diucapkan dengan kata-kata tetapi melalui
contoh atau teladan hidup. Justru itulah yang tidak dapat dilakukan oleh
manusia, sekalipun ia adalah seorang nabi dan guru besar. Hanya Yesus yang bisa
menjadi teladan yang sejati dalam hal kebenaran moral dan rohani.
Yesus adalah kehidupan. Pada akhirnya, hal utama
yang dicari oleh manusia adalah kehidupan. Apa gunanya seseorang memiliki
kekayaan yang begitu banyak tetapi terancam kematian? Hidup adalah penting bagi
manusia. Dan kehidupan yang sejati dan kekal hanya dapat diberikan oleh Yesus.
Ada
satu cara untuk mengatakan hal ini semuanya, yaitu bahwa “Tidak ada seorang pun
yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” kata Yesus.
Hanya
di dalam Yesus kita bisa melihat bagaimana Allah adanya; dan hanya Dia saja
yang bisa membawa kita kepada Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar